Tampilkan postingan dengan label jenuh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jenuh. Tampilkan semua postingan

Fasilitator Bijak Selalu Manfaatkan 'Morfin'
Tingkat kebugaran dan konsentrasi manusia menyusut seiring perputaran waktu, sedari pagi hari hingga petang. Hal ini merupakan proses yang alamiah. Namun, dalam satu pelatihan atau pengajaran yang menuntut partisipasi aktif pembelajar, kondisi tersebut menjadi aral penghalang. Sebabnya materi pelatihan yang padat dapat berlangsung selama 7 jam. Pelatihan bakal sia-sia jika pembelajar tidak memahami setiap materi sebagai kesatuan yang utuh. Nah, di sini lah seorang Fasilitator yang bijak memanfaatkan morfin.
Tak perlu kuatir anda diringkus Kepolisian karena memanfaatkan morfin guna menyemangati pembelajar dalam pelatihan. Morfin yang kita berdayakan berasal dari tubuh kita sendiri. Jenis morfin ini populer disebut sebagai Endorfin. Secara kimia endorfin bermakna ‘endogenous-morphin’ yang berarti morfin yang dihasilkan oleh tubuh sendiri.
Endorfin diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak di bagian bawah otak. Endorfin ini bahkan dikatakan 200 kali lebih besar dari morfin kimia. Hormon ini mampu menimbulkan perasaan senang dan nyaman hingga membuat seseorang berenergi. Selama ini endorfin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stres, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bagaimana menghasilkan Endorfin?
Endorfin dalam tubuh bisa dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernapasan yang dalam, urelaksasi, serta meditasi. Dalam sesi pelatihan, coffee break menjadi opsi tambahan sebelum memanfaatkan endorfin. Pemanfaatan endorfin umumnya dilakukan menjelang makan siang dan sesudahnya. Jenuh dan kantuk pembelajar diselingi dengan permainan unik dan lucu yang menghasilkan Endorfin.
Bila kegiatan di luar ruangan menjadi mustahil (misalnya) karena hujan, Fasilitator dapat menerapkan kegiatan dalam ruang, seperti: permainan cermin (akan dipaparkan dalam artikel berikutnya), menggambar wajah teman sesama pembelajar, atau kegiatan yang bersifat nyanyian dan joget. Nyanyian tersebut menjadi ampuh jika sengaja ditata sesuai tema pelatihan.
Memutar video humor juga dapat memicu hormon para pembelajar. Hanya saja, perhatikan durasi waktunya agar tak berubah menjadi acara Nonton Bareng.
Seling kegiatan pemicu Endorfin dapat mendorong pembelajar betah dan mampu menyerap materi pelatihan. Meskipun daya Endorfin menyusut seiring menuju jam petang/ malam. Namun, hormon ini baik diberdayakan selama pelatihan. Guna menghasilkan pelatihan yang berhasil dan pembelajar yang senang. Ini bisa tercapai bila Fasilitator bijak memanfaatkan morfin yang tepat: Endorfin.
Langganan:
Postingan (Atom)