Tampilkan postingan dengan label wirahusada. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wirahusada. Tampilkan semua postingan

Sinabung itu 'meletus' di Wirahusada
![]() |
http://www.geman.org |
17 Desember 2011. Meski tidak menyebabkan penduduk setempat mengungsi atau dentum memekakkan telinga, ihwal kejadian letusan Sinabung sedikit banyak melekat dalam benak kami -- panitia Seminar Remaja Indonesia: Anti Narkoba, Anti Gaptek 2011 di SMK Kesehatan Wirahusada Medan. Di hari tersebut, niat kami tunggal: menculik perhatian seantero Sumatera Utara. Gebrakannya? Kami cetuskan membentuk komunitas pelajar remaja yang kreatif di bawah payung GeMAN.
SRI-ANAG 2011 pun jadi momentum panitia dari SMK Kesehatan Wirahusada Medan untuk menciptakan kegegeran tersebut. Dir Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Dinas Pendidikan Kota Medan dan Dinas Kesehatan Kota Medan diundang menjadi saksi kehormatan serta meresmikan komunitas GeMAN ini.
GeMAN sendiri terlahir dari keyakinan bahwa remaja Indonesia juga sudah mampu berbuat bagi bangsanya. Karena ide terbentuknya komunitas ini dicetus pada 28 Oktober 2011 lalu, panitia menahbiskannya berulang tahun setanggal peringatan Hari Sumpah Pemuda Indonesia. Maka, wajar saja jika beberapa peserta seminar SRI-ANAG 2011 lalu melontarkan tanya: Apa yang membedakan GeMAN dengan komunitas berbasis gerakan serupa?
Jawaban sederhana dari kami, panitia seminar SRI-ANAG 2011, adalah menjadikan GeMAN 'suluh' baru pelajar remaja Indonesia menggapai cita-cita mereka. Peserta sekaligus anggota perdana GeMAN dari SMP Pencawan Medan, SMP Swasta Katolik ASSISI Medan, MTs Al-Washliyah Pancur Batu, SMP St. Yoseph Medan dan SMP Yaspen Mulia diberi air pengetahuan dari narasumber dengan latar belakang institusi yang tepat. Kompol Tuti Herawati dan Ahmad Rudi Sihaloho, M.A. (perwakilan Dir Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara), Mahral Effendi Sembiring, S.Si, MM, Apt (merupakan apoteker senior dalam bidang obat-obatan dan bahan kimia) dan saya sendiri (mewakili SMK Kesehatan Wirahusada Medan) menuangkan tujuan luhur tersebut dalam beberapa presentasi dalam seminar ini.
Logikanya, jika 'rasa haus' pelajar remaja akan pengetahuan dipuaskan dalam komunitas dengan anggota dan kemampuan yang beragam, maka peluang terjadinya penyalahgunaan narkoba kian menipis. Sesuai namanya, kami akan menggebrak dengan pemanfaatan dunia mayantara atau internet. Toh, mayantara telah menisbikan jarak dan waktu kita di dunia ini, disamping layanannya yang bebas diakses semua kalangan masyarakat. Memang sudah saatnya kita membudayakan berbagi dan menyebar pengetahuan di dunia nyata dan mayantara. Mari tinggalkan kebiasaan belajar secara konvensional secara bijak. Agar generasi Indonesia tak lagi tergagap memberdayakan kemajuan teknologi. SMK bisa!, Indonesia luar biasa!!
Ananta Politan Bangun
Trainer/ Guru SMK Kesehatan Wirahusada Medan
Langganan:
Komentar (Atom)