Tulisan Senilai Rp1 Juta
![]() |
Helda Sihombing |
Judul di atas bukan bualan. Dilontarkan seorang narasumber berlatar minat menulis artikel di blog. Pengakuannya pernah menerima Rp 1 juta untuk satu artikel, telah dikutip dua harian lokal terkemuka (Tribun Medan dan Sumut Pos). Dan juga mengaku menekuni profesi penulis blog penuh waktu [bahasa anak muda: Full-time Blogger]. Mungkin, beberapa sahabat belum pernah mendengar nama Helda Sihombing. Ndak mengapa. Ada satu tautan blog yang mengupas profilnya dalam tautan di bawah artikel ini.
Tidak dipungkiri awal fikiran awam bakal tergelitik membuat hitungan kasar sendiri. Jika satu artikel dinilai sekira Rp1 juta bisa dirampungkan dalam (minimal) 1 minggu, tentu bisa memperoleh = 4 minggu x Rp 1 juta = Rp4 juta per bulannya. Hmmmm, ini menyamai gaji bulanan seorang pegawai tinggi di sebuah perusahaan. Pantas saja, harian Tribun Medan memberi judul berani "Bosan Jadi Pegawai, Coba Tekuni Menulis Blog" usai mewawancarai Helda dan Wakil Ketua Blogger SUMUT, Nicholas Sihotang.
Jangan merasa jumawa dulu. Proses mendapat nilai tulisan blog sebesar itu bukan sekejap membalik tangan. Menurut Helda, noda dalam merintis peluang karir blogger penuh waktu ialah konsistensi. Bagi yang telah menikah, maka wadah blog menjadi istri kedua. Lama tidak disambangi, maka ia akan mati suri. Pilah porsi waktu yang bijak.
Berikutnya karakter tulisan yang menjual. Terbitkan artikel yang dibutuhkan orang. Semakin unik dan penting maka rating lirikan pembaca juga melonjak. Helda, dalam kasus ini, fokus pada tema psikologi remaja. Mau ide? Liput dan terbitkan layanan-layanan gratis di kota Medan. Semisal area WiFi, makanan, pengobatan, lainnya.
Nah, sisipan gambar dan video karya sendiri adalah memiliki nilai jual lebih. Saya dapat tips ini dari penulis di blog Kaget.net, bang Anto. Usah pedulikan kualitas gambar atau videonya. Bobot yang ingin dilihat pembaca adalah kesesuaian ide pokok tulisan dengan gambar/ video tersebut.
Dus, jangan kaget bila hasil tulisan tidak mendapat tempat di hati sponsor. Bang Anto tegas-tegas memampangkan peringatan kecil laiknya di label rokok: Ngeblog hanya membuat kantong anda terkuras. Dan waktu anda habis. Saya percaya sebab tengah mengalaminya.
Dus, jangan kaget bila hasil tulisan tidak mendapat tempat di hati sponsor. Bang Anto tegas-tegas memampangkan peringatan kecil laiknya di label rokok: Ngeblog hanya membuat kantong anda terkuras. Dan waktu anda habis. Saya percaya sebab tengah mengalaminya.
Namun, pengakuan Helda jadi tantangan tersendiri. Sehingga, mendorong saya mengadakan blog khusus yang dijejali artikel yang tidak menyangkut isu pribadi.Untuk temanya sendiri akan menyangkut informasi dan tips seputar tenaga kerja. Ini akan menarik, karena saya pernah menangani situs senada bernama Anti-Nganggur.com. Hanya, saya tidak mendedikasikan sepenuhnya untuk uang. Saya kadung percaya bahwa Blogger tidak dinilai dari uang yang diterimanya. Adalah pengaruh yang harus dipupuk berkat menulis blog. Seandainya pun dapat, cukup dianggap bonus. J
Referensi:
http://medan.tribunnews.com/2012/02/23/ingin-coba-profesi-baru
http://masteryodha.blogspot.com/2012/02/profil-helda-sihombing-full-time.html
Referensi:
http://medan.tribunnews.com/2012/02/23/ingin-coba-profesi-baru
http://masteryodha.blogspot.com/2012/02/profil-helda-sihombing-full-time.html
0 komentar:
Posting Komentar