Kiat -- Tentang Tema dan Judul
Setting: Sebuah ruangan
kelas Sekolah Dasar yang gaduh. Para siswa gemuruh menceritakan pengalaman
liburannya. Ibu guru memasuki ruangan sembari menggamit tiga tumpuk buku. Dan
satu penggaris. Plak! Mejanya dialasi taplak biru bermotif bunga mawar pun jadi
obyek penderita. Mendadak suasana hening. Memang ini tujuannya, bathin si ibu
guru. "Baiklah, anak-anak! Ibu beri kalian tugas mengarang. Temanya
tentang liburan kalian tahun ini. Waktunya 30 menit dimulai dari menyeruput teh
manis ini," dia mengucap kalem. Sluurrp! darah para siswa tersirap seolah
turut dihisap si ibu guru.
Rasa cemas mencekam kuduk
mereka. Tak lama, gemirisik pena menari di atas carik kertas. Menit ke-30,
seluruh karangan dikumpul di atas meja si guru. Matanya mendelik mendapati
semua tulisan berjudul sama: 'Berlibur di Rumah Nenek.' Siapa yang bikin
gara-gara ini?, kembali si guru membathin.
Jika tidak pernah mengecap
budaya belajar di ranah Asia, kemungkinan anda mengira ilustrasi kisah di atas
hanya bualan. Inilah kenyataannya. Tak jauh berbeda dengan belajar melukis
pemandangan berlibur di kampung. Akan diisi dengan coretan monoton, berisi:
pegunungan, jalan melingkar menuju pegunungan, sepetak sawah dekat pegunungan,
dan beberapa ekor burung mengepak sayap di pinggang pegunungan. Jadi,
persoalannya ialah gerak kreativitas dalam dasar menulis. Penentuan tema oleh
si pengajar menjadi pagar besi yang mengukung kelihaian siswa untuk membuat
rajut kata berbeda, namun masih mencuri perhatian untuk membacanya.
Nah, bagaimana bila justru
anda yang mengalami kesulitan para siswa tadi? Anda hanya diberi petunjuk bahwa
tema yang musti digarap ialah mengenai liburan akhir tahun. Apakah anda masih
berminat mengulas tentang nenek dan pegunungan di kampung? Untuk menyiasatinya
perlu kita ulik sebentar mengenai dasar informasi. Musababnya, tulisan yang
anda buat — secara tidak langsung — menjadi bentuk informasi. Benar atau
tidaknya, dibahas kemudian hari. Dimana, bobot informasi dipandang dari nilai
'menarik' dan 'penting'. Jika memenuhi satu atau (jika boleh) keduanya, tak
diragukan karya tulis anda akan mendapat pujian dan nilai baik.
Pakem 'menarik' dapat
ditarik dari bahasan melenceng dari kaidah umum. Semisal judul: 'Berlibur di
rumah Nenek yang berusia 10 tahun lebih muda dari saya'. Dari segi efisiensi,
judul ini memang menyalah. Namun, alis pembaca kemungkinan besar terangkat saat
mendapati judul ini. Padahal, bisa saja ayah dari (si nenek) dianugerahi anak lagi,
10 tahun setelah kita lahir. Di sisi lain, pakem 'penting' biasanya bersifat
serius atau butuh perhatian mendadak. Judul 'Osteoporosis. Awasi minuman Nenek
anda.'
cocok banget kisahnya mas
BalasHapusmmang bner sesuai kondisi riil yang ada...
sebenernya yg jadi permasalahan mas menurut saya pribadi:
- membuat tema dan judul yang menarik pembaca membutuhkan variasi tulisan (tak monoton)
- supaya tak monoton, dibutuhkan kreativitas penulis
- hakekatnya setiap orang punya kreativitas, namun sering buntu di sistem syaraf tangan (tangan bingung apa yg ingin ditulis karena otak juga bingung untuk menulis apa)
How to solve the problem my brother?
because of that as one of my reason, why i haven't post anything in my blog yet... :-)
Hmm ...
BalasHapusada 2 jawaban: melalui pemahaman dan tutorial/ tips ringan.
di tautan ini ada jawaban melalui pemahamannya, mas Joko. Meski tulisan ini ditujukan untuk guru, namun bisa juga menggugah mahasiswa seperti mas Joko. :)
ini tautannya, mas Joko.
BalasHapushttp://kubukubuku.blogspot.com/2011/01/para-guru-menulislah.html