[Latest News][7]

#RumBerdikari
2011
2012
2013
agama
agus sampurno
akronim
alkitab
ananta
ananta bangun
anantabangun.net
antar golong
anti streisand
AT-TIK
bahagia
bahasa indonesia
bangun
barbra streisand
becak
behasa inggris
belajar
Bertom Turnip
berton turnip
blindekuh
blog
blogger sumut
bramma sapta aji
budaya
buku
ceritera
chatting
columbus
dale carnegie
darmadi darmawangsa
diskominfo
djalaluddin pane foundation
download
DPF
e-mail
Einstein
enchanment
endorfin
etika
facebook
farid hardja
fastron blogging challenge
geman
gereja
gerhana bulan
google
googlism
guru
guy kawasaki
haisen
hari ibu
harry van yogya
helda
hikari
ibu
ice break.
ice breaking
ilmu
inspirasi
internet
ira lathief
jenuh
jepang
john holt
kaizen
keepvid
kiat menulis
komitmen
konsentrasi
koran
kristen
labuhanbatu
labusel
langkah
langkah-langkah
m nuh
m-plik
marketing
medan
media
membaca
menteri pendidikan
menulis
meutya hafid
motivasi
mplik
napaktilas
narkoba
ndikkar
ndorokakung
ngoge
normal is boring
opini
orde baru
orde lama
otak
panduan
paroki santa maria
pelatihan
pelatihan TIK
pemasaran
pemekaran
pendidikan
pengetahuan
peramban
pisa
pmi
pmr
politik
powerpoint
presentasi
prokrestus
qaris tajudin
radio
rantauprapat
ras
reformasi
relawan AT-TIK
religi
resensi
resolusi
restoran
sara
schooling
sederhana
sejarah
sekolah
selamat hari guyu
seminar
sharing
sheque
silat
sinar timur
SMK Kesehatan Wirahusada Medan
social media
starnews fm
strategi olah kelompok belajar
streisand
stroke
suku
sumatera utara
sumut
swiss
tcdp
teknologi
tema
the marketeers
thomas friedman
tiang bendera
TIK
tips
ToT
Tuhan
ujian nasional
UN
unduh
unschooling
usia
velangkani
veronica colondam
video
vinsensius
waktu
wanita
wikipedia
wirahusada
youtube
zurich

Ad Section

Bila Saya Guru Edison?

Di sela senggang waktu, terbit sebuah tanya menggelayut dalam benak saya. Itu tertera dalam judul tulisan ini. Pertanyaan kedua menetas: Mengapa Edison? Sebab ilmuwan yang mematenkan 2,332 penemuan [http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Edison_patents] ini bukan sosok biasa. Ia terkenal memiliki pribadi senang bekerja keras. Menegaskannya dalam sebuah petuah "Jenius itu adalah 1% bakat dan 99% peluh (kerja keras)." Tentu, awam seperti saya berpraduga Edsion memiliki jalur pendidikan yang baik dengan segudang prestasi akademik. Tetapi, prakiraan tersebut salah.

Berkebalikan dari dugaan tersebut, Edison ternyata hanya menjalani 3 bulan masa pendidikan resmi [http://www.scribd.com/doc/37862017/Thomas-Alva-Edison-The-Man-and-the-Scientist-Subramanian-A]. Polah fikir dan kebiasaan "gila" bertanya mengusik gurunya (saat itu) G.B. Engle. Sampai, Engle menilai Edison adalah seorang siswa idiot. Penilaian tersebut membuat berang ibunya, Nancy Edison. Sebelum berlalu dari kantor Engle, ia berkata: "Bukan anak saya yang bodoh. Tetapi, andalah yang tidak bisa mengajar."

Ucapan ibu Edison ini menggema di bandul fikir saya. Nancy, merupakan anti-tesis dari Engle. Ia, dengan tekun, mendidik anaknya hingga mampu belajar sendiri dengan "melahap" buku-buku Ilmiah. Sebuah catatan pertama bagi pribadi di lingkup pendidikan: Penilaian bahwa peserta didik adalah bodoh atau tidak, ditentukan atas kerja keras dalam menyalurkan pengetahuan atawa Knowledge Transfer.

Kini, raga Thomas Alva Edison telah rapuh dalam rahim bumi. Kini, Edison-Edison muda di dunia (termasuk Indonesia) membutuhkan sosok Nancy Edison untuk mengasah kemandirian mereka menjadi jenius yang merengkuh segala bidang -- dari penemuan ilmiah hingga terobosan budaya serta seni. Agar mereka mengenal prinsip 'Jenius' a la Edison yakni 1% bakat dan 99% kerja keras. Muskil rasanya bila manusia tidak memiliki 1% bakat. :)

Sebelum ngiang pertanyaan di judul ini mengembun, teringat saya akan sebuah kalimat bijaknya William Arthur Ward: 

"Guru biasa memberitahukan, Guru baik menjelaskan, Guru ulung memeragakan, Guru hebat mengilhami"

Pertanyaan ini, saya rasa, bukan hanya mereka yang mendidik di sekolah. Dan saya titipkan juga tanya: "Bila Saya Guru Edison?". Jawabannya ada dalam relung hati kita masing-masing.

NB: Topik dan file presentasi "Bila Saya Guru Edison" ini hendak saya bawakan dalam sesi presentasi di Labuhan Batu Selatan, pada tanggal 12 Juli ini. Sebagai pengisi kegiatan Pelatihan TIK bertema: Teacher Competency Development Program yang didukung oleh Djalaluddin Pane Foundation (DPF).
5
pontifex.ID
pontifex.ID

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet nostrum imperdiet appellantur appellantur usu, mnesarchum referrentur. Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet nostrum imperdiet.

5 komentar:

  1. Saya sebenarnya setuju dengan guru-nya Edison; dia memang bukan seorang jenius. Edison lebih cocok dikatakan sebagai businessman ketimbang innovator.
    (abangda coba riset sedikit dan perbandingkan Edison dengan Nikolai Tesla)

    Dan saya setuju dengan bagian 99% kerja keras. Dan sepertinya Edison punya jurus yang lebih ciamik lagi; pekerjakan 98 orang, sehingga jatah kita tinggal 1% kerja keras (kurang lebih begitu) :p

    Sepertinya apa yang dialami oleh Edison dan gurunya, adalah tentang metode belajar yang konservatif diperhadapkan dengan anak yang punya bakat spesial.

    BalasHapus
  2. wah. khasanah fikir saya terbarukan dengan tanggapan, brother Nich.

    Baru "googling" sejenak mengenai riwayat Nikolai Tesla. Selanjutnya, akan ditelusur lebih mendalam.

    Dan, memang benar mengenai sisi Edison sebagai "businessman". Beliau -- dalam sebuah buku 100 tokoh dunia -- memang memperkerjakan banyak pegawai di Laboratoriumnya, di Menlo Park. Namun, belum sampai mendapat sudut pandang hingga ia mendapat kerja keras 1% saja. hehehe.

    Terima kasih, brother. :)

    BalasHapus
  3. Heheh, gak sampai jadi 1% memang, brother.
    Gambaran saja, bahwa kadang kala kita butuh setiap tenaga yang bisa dipakai.

    BalasHapus
  4. Wah..wah.. Seandainya Edison bisa menjadi salah satu trainer AT-TIK, hehehe..

    BalasHapus
  5. hehehe. bisa selangit harga pelatihannya, pal.

    BalasHapus